Timnas U-23 Bidik Amunisi Eropa: Zijlstra dan Jonathans Kunci Hadapi Korea

Tim Nasional Indonesia U-23 dikabarkan tengah serius mempertimbangkan penambahan amunisi dari Eropa untuk menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Dua nama yang mencuat sebagai target utama adalah penyerang Mauro Zijlstra dan winger Miliano Jonathans, yang diyakini dapat menjadi kunci, terutama saat bersua tim kuat Korea Selatan. Wacana ini mencuat di tengah upaya PSSI untuk terus meningkatkan kualitas skuad Garuda Muda di kancah internasional, seperti yang terlihat pada capaian positif di beberapa turnamen sebelumnya.
Potensi Tambahan Kekuatan dari Belanda
Mauro Zijlstra, penyerang bertubuh jangkung dengan insting gol yang tajam, saat ini memperkuat tim U-21 Vitesse Arnhem di Belanda. Pemain berdarah Indonesia-Belanda ini dikenal memiliki kemampuan duel udara yang mumpuni serta penyelesaian akhir yang klinis, kualitas yang dinilai dapat menjadi solusi atas minimnya opsi striker murni dengan profil fisik kuat di Timnas U-23. Kehadirannya diharapkan bisa memberikan dimensi serangan baru, terutama dalam skema umpan silang atau saat menghadapi pertahanan rapat.
Sementara itu, Miliano Jonathans, juga berasal dari akademi Vitesse U-21, dikenal sebagai winger lincah dengan kecepatan, kemampuan dribbling di atas rata-rata, dan visi bermain yang baik. Pemain berdarah Maluku ini diharapkan mampu memberikan variasi serangan dari sisi sayap, menciptakan peluang, serta membuka ruang bagi rekan-rekannya. Keberadaan Jonathans akan menambah daya gedor dan kreativitas lini serang Timnas U-23, sebuah aspek krusial dalam sepak bola modern.
Pelatih Shin Tae-yong, yang dikenal gemar mencari pemain keturunan di luar negeri untuk memperkuat skuadnya, diyakini melihat potensi besar pada kedua pemain ini. Dengan latar belakang bermain di kompetisi Eropa, Zijlstra dan Jonathans diharapkan memiliki adaptasi yang lebih cepat terhadap gaya permainan cepat, tekanan tinggi, dan kedisiplinan taktis yang dibutuhkan di level internasional.
Urgensi Hadapi Kualifikasi dan Ancaman Korea Selatan
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 akan menjadi ajang krusial bagi skuad Garuda Muda. Turnamen ini tidak hanya memperebutkan tiket menuju putaran final Piala Asia U-23, tetapi juga berpotensi menjadi jalur kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2028 jika formatnya tetap sama seperti edisi sebelumnya. Oleh karena itu, persiapan matang dengan penambahan kualitas pemain menjadi prioritas utama PSSI dan tim pelatih.
Korea Selatan, sebagai salah satu raksasa sepak bola Asia, selalu menjadi lawan yang merepotkan dan menjadi tolok ukur kualitas tim. Mereka dikenal dengan organisasi permainan yang solid, fisik yang prima, serta teknik individu yang mumpuni. Pertemuan dengan Korea membutuhkan strategi khusus dan pemain dengan kualitas di atas rata-rata yang mampu bersaing dalam intensitas tinggi. Pengalaman Zijlstra dalam menghadapi bek-bek Eropa yang tangguh serta kemampuan Jonathans membuka ruang dan menciptakan peluang, diyakini akan sangat berguna untuk membongkar pertahanan disiplin Korea atau memanfaatkan celah yang ada.
Kehadiran pemain seperti Zijlstra dan Jonathans akan mengangkat level kompetisi internal di tim dan memberikan opsi taktis yang lebih kaya bagi Shin Tae-yong. Ini bukan hanya tentang menghadapi Korea, tetapi juga tentang membangun tim yang lebih kuat secara keseluruhan untuk jangka panjang dan bersaing di level tertinggi Asia, ujar seorang pengamat sepak bola nasional kepada awak media pada 03 August 2025.
Meskipun demikian, proses untuk mendatangkan kedua pemain ini tidak akan mudah. Selain persetujuan dari klub masing-masing, proses naturalisasi (jika diperlukan dan mereka belum memiliki paspor Indonesia) juga memerlukan waktu dan prosedur yang ketat. PSSI dan tim pelatih diharapkan segera melakukan pendekatan intensif agar target ini bisa terealisasi dan Timnas Indonesia U-23 siap bersaing di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 dengan kekuatan penuh.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda