Roy Keane Kecam Penampilan Altay Bayindir: ‘Seperti Anak Sekolahan’ di Markas Arsenal

18 August 2025 – Manchester United kembali menelan pil pahit setelah dikalahkan Arsenal dalam laga lanjutan Premier League. Kekalahan ini tak luput dari sorotan tajam, terutama dari legenda sekaligus pandit sepak bola, Roy Keane, yang secara spesifik menyoroti penampilan penjaga gawang Altay Bayindir. Keane menilai Bayindir menunjukkan performa yang jauh di bawah standar, bahkan menyamakannya dengan anak sekolahan karena ketidakmampuannya menguasai area kotak penalti.
Kritik Pedas dari Sang Legenda
Roy Keane, yang dikenal dengan gaya komentarnya yang blak-blakan dan tidak pernah ragu melontarkan kritik pedas, menargetkan Altay Bayindir setelah insiden yang terjadi di area pertahanan Manchester United. Meskipun tidak secara gamblang merinci gol mana yang menjadi pemicu utamanya, Keane secara spesifik menyoroti kurangnya dominasi Bayindir di area kotak penalti, sebuah aspek krusial bagi seorang penjaga gawang.
Menurut Keane, sikap pasif dan kurangnya inisiatif Bayindir dalam mengamankan bola-bola lambung atau umpan silang yang masuk ke area enam belas meter adalah sebuah kelemahan fatal. Kritik ini bukan sekadar observasi biasa, melainkan sebuah peringatan keras tentang standar yang diharapkan dari seorang kiper di level klub sebesar Manchester United.
Dia (Bayindir) harus lebih tegas menguasai area kotak penalti. Penampilannya seperti anak sekolahan! kata Roy Keane, menegaskan kekecewaannya.
Penjaga gawang asal Turki ini, yang didatangkan sebagai pelapis André Onana, mendapatkan kesempatan bermain yang langka. Namun, menurut pandit asal Irlandia Utara itu, Bayindir justru gagal menunjukkan kualitas yang diharapkan, terutama dalam aspek kepemimpinan dan otoritas di bawah mistar gawang. Keane menekankan pentingnya seorang kiper untuk menunjukkan otoritas penuh di area krusial, tidak hanya dalam melakukan penyelamatan, tetapi juga dalam mengorganisir pertahanan dan mengamankan bola-bola udara.
Tekanan di Bawah Mistar Gawang United
Kritik Roy Keane terhadap Altay Bayindir ini menambah panjang daftar permasalahan yang dihadapi Manchester United, khususnya di sektor penjaga gawang. Perdebatan mengenai posisi penjaga gawang utama Manchester United kembali mencuat setelah performa André Onana yang juga inkonsisten di awal musim. Bayindir, yang seharusnya menjadi opsi cadangan yang solid, kini justru mendapatkan sorotan negatif setelah performanya yang kurang meyakinkan.
Situasi ini bukan hanya tentang Bayindir semata, melainkan juga menyoroti kerapuhan lini belakang Manchester United yang terus menjadi sorotan di bawah asuhan Erik ten Hag. Kesalahan-kesalahan individual, ditambah kurangnya koordinasi, seringkali menjadi bumerang bagi tim Setan Merah. Kritik dari figur sekaliber Roy Keane tentu memiliki bobot yang signifikan, tidak hanya bagi pemain yang bersangkutan tetapi juga bagi manajemen dan staf pelatih klub.
Para pandit, terutama yang memiliki latar belakang sebagai mantan pemain klub, seringkali memberikan analisis tajam yang merefleksikan ekspektasi tinggi terhadap performa tim. United sendiri sedang dalam periode sulit dan membutuhkan setiap pemain untuk berada di puncak performa. Dengan musim yang semakin ketat, setiap kesalahan individual, terutama dari posisi vital seperti penjaga gawang, akan mendapatkan sorotan intens dan berpotensi merusak ambisi klub. Tantangan bagi Bayindir dan seluruh skuad adalah membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dan mengatasi tekanan ini.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda