Naturalisasi Ole Romeny: Siapkah Bela Timnas di Putaran Krusial Kualifikasi Piala Dunia?

JAKARTA – Tim Nasional Indonesia berhasil mencetak sejarah dengan melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Sebuah pencapaian gemilang yang menempatkan Skuad Garuda di jajaran 18 tim terbaik Asia. Namun, menyambut tantangan berat di fase selanjutnya, muncul pertanyaan krusial mengenai kesiapan tim, terutama terkait potensi amunisi baru di lini serang: Ole Romeny. Persaingan di putaran keempat nanti diprediksi akan jauh lebih ketat, dan kehadiran setiap pemain kunci akan sangat berarti.
Kabar mengenai potensi bergabungnya Ole Romeny, penyerang berdarah Indonesia-Belanda yang kini berkompetisi di Eropa, telah menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air. Dengan ambisi besar Timnas Indonesia untuk melangkah lebih jauh, bahkan menembus Piala Dunia 2026, kehadiran seorang bomber andalan seperti Romeny tentu sangat dinantikan. Namun, hingga 17 July 2025, status naturalisasinya masih menjadi tanda tanya besar, menimbulkan spekulasi apakah ia bisa didaftarkan dan tampil membela Merah Putih di laga-laga krusial mendatang.
Jalur Naturalisasi yang Berliku dan Keterbatasan Waktu
Proses naturalisasi pemain sepak bola, terutama yang melibatkan pergantian asosiasi FIFA, adalah proses yang kompleks dan memakan waktu. Dimulai dari rekomendasi PSSI, persetujuan DPR, keluarnya Keputusan Presiden (Keppres), hingga pengambilan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Setelah itu, barulah PSSI bisa mengajukan perubahan asosiasi pemain ke FIFA, sebuah langkah yang seringkali memakan waktu berbulan-bulan.
Untuk Ole Romeny, yang dikabarkan memiliki garis keturunan dari sang nenek, proses ini sedang dalam tahap pembahasan intensif. Meskipun PSSI telah menunjukkan komitmen kuat untuk mempercepat proses ini bagi para pemain diaspora yang potensial, kendala administratif dan birokrasi seringkali tidak dapat dihindari. Jendela waktu pendaftaran pemain untuk kualifikasi putaran ketiga sangat sempit, dan FIFA memiliki aturan ketat mengenai batas waktu perubahan asosiasi pemain. Jika proses tersebut belum rampung sebelum jadwal pertandingan putaran ketiga dimulai, maka secara otomatis Romeny tidak akan bisa memperkuat Timnas Indonesia.
“Kami terus berupaya keras menyelesaikan administrasi Ole Romeny. Ini bukan hanya soal Keppres, tapi juga soal administrasi ke FIFA. Ada tahapan yang harus dilalui sesuai prosedur. Waktu sangat mepet dan kami berharap semua pihak bisa bekerja sama untuk mempercepat ini demi kepentingan Timnas,” ujar salah satu pejabat PSSI dalam sebuah kesempatan.
Tantangan Berat di Putaran Ketiga Tanpa Striker Utama?
Jika Ole Romeny pada akhirnya belum bisa tampil di putaran ketiga, Timnas Indonesia harus siap menghadapi tantangan berat dengan skuad yang ada. Di putaran ini, Timnas Indonesia akan bersaing dengan 17 tim terbaik Asia lainnya, yang sebagian besar merupakan raksasa sepak bola benua kuning seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, Australia, dan Arab Saudi. Pertandingan-pertandingan akan berlangsung dalam format grup yang lebih besar, dengan setiap poin sangat berarti untuk memperebutkan delapan slot langsung ke Piala Dunia 2026, serta satu slot tambahan melalui jalur playoff.
Pelatih Shin Tae-yong tentu telah menyiapkan berbagai skema dan opsi strategi. Namun, potensi absennya striker murni dengan kualitas Eropa seperti Romeny bisa menjadi lubang yang harus ditutupi. Romeny dikenal dengan kemampuan fisik, penempatan posisi, dan naluri golnya yang tajam, atribut yang sangat dibutuhkan untuk membongkar pertahanan tim-tim papan atas Asia. Ketergantungan pada lini serang yang ada, yang selama ini banyak diisi oleh pemain sayap atau gelandang serang, mungkin akan menjadi sorotan. Ini akan memaksa Shin Tae-yong untuk lebih kreatif dalam meracik formasi dan taktik menyerang.
Publik sepak bola Indonesia tentu berharap proses naturalisasi Ole Romeny dapat segera rampung dan ia bisa segera mengenakan seragam Merah Putih. Namun, sembari menunggu kepastian tersebut, Timnas Indonesia tetap harus fokus mempersiapkan diri dengan skuad terbaik yang tersedia untuk menyambut babak baru yang penuh tantangan ini. Ambisi besar untuk lolos ke Piala Dunia 2026 akan menjadi pemicu semangat, terlepas dari siapa pun yang nanti akan memperkuat lini depan.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda