Drama Laga Pembuka: Gol Menit Akhir Selamatkan Bali United dari Kekalahan

GIANYAR – Duel pembuka BRI Super League musim 2025/2026 langsung menyajikan drama intens di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar. Bali United, tim tuan rumah yang digadang-gadang sebagai kandidat juara, dipaksa bermain imbang 1-1 oleh tamunya, Persik Kediri, dalam pertandingan sengit yang diwarnai gol di menit-menit akhir. Pertandingan yang berlangsung Minggu, 10 Agustus 2025, menjadi sorotan awal bagi peta persaingan liga kasta tertinggi di Indonesia ini.
Perjuangan Sengit Serdadu Tridatu
Sejak peluit kick-off dibunyikan, kedua tim menunjukkan determinasi tinggi. Bali United yang bermain di hadapan ribuan suporter setia mencoba mengambil inisiatif serangan. Namun, solidnya lini pertahanan Persik Kediri yang digalang oleh duet bek tengah Anderson dan Hamra, membuat serangan Serdadu Tridatu kerap terhenti di sepertiga akhir lapangan. Beberapa peluang emas yang diciptakan oleh penyerang sayap Bali United, Privat Mbarga, dan gelandang serang Eber Bessa, belum mampu menembus gawang Macan Putih yang dijaga ketat oleh Kurniawan Kartika Ajie.
Kejutan justru datang di menit ke-65, ketika Persik Kediri berhasil memecah kebuntuan. Sebuah serangan balik cepat, yang diawali dari kesalahan gelandang Bali United dalam mengantisipasi umpan panjang, mampu dieksekusi dengan sempurna oleh striker asing mereka, Flavio Silva, melalui tendangan keras yang tak mampu dijangkau penjaga gawang Bali United, Adilson Maringa. Gol tersebut sontak membuat Stadion Dipta terdiam, mengubah suasana riuh menjadi hening kekecewaan.
Tertinggal satu gol, Bali United meningkatkan intensitas serangan. Pelatih Stefano Cugurra, yang akrab disapa Coach Teco, melakukan sejumlah pergantian pemain untuk menyuntikkan energi baru di lini depan. Elias Dolah ditarik keluar digantikan Kadek Arel, sementara Irfan Jaya dimasukkan untuk menambah daya gedor. Namun, upaya mereka selalu kandas di hadapan disiplinnya barisan pertahanan Macan Putih yang rapat dan terorganisir, membuat frustrasi para pemain tuan rumah semakin terlihat.
Gol Penyelamat di Detik Krusial
Saat pertandingan seolah akan berakhir dengan kekalahan pahit bagi Bali United, keajaiban datang di menit ke-90+3. Berawal dari skema sepak pojok yang dieksekusi oleh Eber Bessa, umpan lambung yang melengkung indah berhasil disambut dengan sundulan keras oleh bek tengah tangguh Jajang Mulyana. Bola meluncur deras tanpa bisa dihalau kiper Persik, dan skor berubah menjadi 1-1. Gol ini sontak disambut gegap gempita suporter tuan rumah, yang sebelumnya diliputi kekecewaan kini bersorak kegirangan.
Wasit meniup peluit panjang tak lama setelah gol penyama kedudukan, mengakhiri laga dengan skor imbang. Hasil ini tentu menjadi penyelamat muka bagi Bali United di hadapan pendukungnya, meski belum sepenuhnya memuaskan mengingat status mereka sebagai salah satu tim unggulan dalam perburuan gelar juara musim ini. Bagi Persik Kediri, hasil ini terasa seperti kekalahan, mengingat keunggulan yang mereka pegang hampir sepanjang pertandingan.
Usai pertandingan, pelatih Bali United, Stefano Cugurra, mengakui timnya bermain di bawah standar, namun memuji semangat juang anak asuhnya.
“Kami tidak bermain sesuai harapan hari ini, tetapi saya bangga dengan respons dan determinasi para pemain untuk tidak menyerah hingga akhir. Ini adalah poin penting yang kami dapatkan dengan kerja keras,” ujar Coach Teco. “Kami akan mengevaluasi performa dan mempersiapkan diri lebih baik untuk pertandingan selanjutnya. Liga baru dimulai, dan kami harus lebih fokus.”
Di sisi lain, pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Sangat disayangkan kami kehilangan dua poin di menit akhir. Tim sudah bermain sangat baik dan disiplin dalam menjalankan instruksi. Kami hampir mendapatkan hasil sempurna,” keluhnya. “Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk lebih fokus hingga peluit akhir berbunyi. Namun, saya tetap bangga dengan perjuangan anak-anak.”
Hasil imbang ini menempatkan Bali United dan Persik Kediri sama-sama dengan satu poin di pekan pertama BRI Super League 2025/2026. Bagi Bali United, ini adalah peringatan dini bahwa persaingan musim ini akan sangat ketat dan mereka harus lebih siap di laga-laga berikutnya, dimulai dari pertandingan tandang pekan depan. Sementara itu, Persik Kediri menunjukkan potensi sebagai kuda hitam yang patut diwaspadai, meskipun mereka harus belajar dari insiden gol di menit krusial. Liga masih panjang, dan drama seperti ini diprediksi akan terus mewarnai perjalanan BRI Super League hingga puncaknya, yang akan menarik untuk diikuti oleh para pecinta sepak bola Tanah Air.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda