Anindya Bakrie Pimpin Akuatik Indonesia: Siap Rangkul Pengusaha Demi Prestasi Dunia
Federasi Akuatik Indonesia (FAI) secara resmi melantik jajaran pengurus baru untuk masa bakti 2025-2029, menandai babak baru dalam upaya memajukan olahraga akuatik nasional. Pelantikan yang berlangsung baru-baru ini di Balai Sidang Senayan, Jakarta, ini dipimpin langsung oleh Ketua Umum terpilih, Anindya Novyan Bakrie. Dalam sambutannya, Anindya menegaskan komitmennya untuk merangkul sektor swasta sebagai pilar utama dalam memajukan prestasi atlet-atlet akuatik Tanah Air di kancah global.
Acara pelantikan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KKONI), serta berbagai tokoh olahraga dan pihak terkait. Susunan kepengurusan yang baru ini diisi oleh sejumlah nama profesional dari berbagai latar belakang, termasuk para pengusaha, yang diharapkan dapat membawa perspektif dan inovasi segar dalam pengelolaan federasi.
Visi dan Misi Pengurus Baru Akuatik Indonesia
Dalam pidatonya, Anindya Bakrie memaparkan visi besar kepengurusannya untuk empat tahun ke depan. Fokus utama tidak hanya pada peningkatan prestasi di ajang regional seperti SEA Games dan Asian Games, namun juga menargetkan pencapaian medali di Olimpiade. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menyoroti pentingnya pembinaan atlet secara holistik, mulai dari identifikasi bakat usia dini hingga pengembangan atlet elit dengan dukungan fasilitas dan program latihan berstandar internasional.
“Visi kepengurusan kami jelas: membawa akuatik Indonesia ke panggung dunia. Ini bukan hanya tentang kemenangan, tapi tentang membangun ekosistem yang berkelanjutan bagi para atlet kita, mulai dari usia dini hingga profesional. Kami akan fokus pada pembinaan yang terstruktur, peningkatan kualitas pelatih, dan penerapan ilmu pengetahuan olahraga terkini,” ujar Anindya Bakrie dalam kesempatan tersebut.
Selain itu, Anindya juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan organisasi. Ia berjanji untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua pemangku kepentingan, termasuk atlet, pelatih, wasit, dan seluruh anggota federasi, agar dapat bekerja sama mencapai tujuan bersama. Keberhasilan program-program yang dicanangkan diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga akuatik, sekaligus menciptakan basis atlet yang lebih luas dan berkualitas.
Strategi Kolaborasi dengan Sektor Swasta dan Industri
Salah satu poin krusial yang digarisbawahi oleh Anindya Bakrie adalah strategi kolaborasi yang lebih erat dengan sektor swasta dan industri. Menurutnya, dukungan finansial dan non-finansial dari para pengusaha dan korporasi sangat vital untuk menopang program-program pembinaan dan pengembangan yang ambisius. Kehadiran sejumlah pengusaha di jajaran pengurus baru FAI diharapkan dapat membuka pintu bagi kemitraan strategis yang lebih luas.
Kerja sama dengan sektor swasta tidak hanya terbatas pada pendanaan. FAI juga berencana untuk memanfaatkan keahlian manajerial, jaringan bisnis, serta inovasi teknologi yang dimiliki oleh para pengusaha untuk meningkatkan efisiensi operasional federasi, strategi pemasaran olahraga, hingga pengembangan infrastruktur akuatik. Ini termasuk potensi pembangunan pusat latihan akuatik modern yang dapat digunakan oleh seluruh disiplin olahraga di bawah naungan FAI, seperti renang, loncat indah, polo air, dan renang artistik.
FAI optimis bahwa dengan sinergi antara semangat atlet dan pelatih, dukungan pemerintah dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta suntikan energi dari sektor swasta, akuatik Indonesia akan mampu melangkah lebih jauh. Pengurus baru menargetkan pencapaian signifikan di Olimpiade yang akan datang, dengan harapan dapat mengukir sejarah dan membanggakan nama bangsa di arena olahraga air tingkat tertinggi. Pelantikan ini menandai langkah awal yang penuh harapan bagi masa depan akuatik Indonesia yang lebih cemerlang, dimulai pada 04 August 2025.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
