Penghormatan Haru untuk Diogo Jota Warnai Laga Pramusim Liverpool di Deepdale

Deepdale Stadium di Preston North End menjadi saksi bisu sebuah laga pramusim yang sarat emosi pada Minggu (13/7/2025) malam WIB. Pertandingan antara Liverpool dan Preston North End ini berubah menjadi panggung penghormatan yang mendalam bagi mendiang penyerang The Reds, Diogo Jota, yang wafat belum lama ini.
Atmosfer haru sudah terasa bahkan sebelum peluit kick-off dibunyikan. Ribuan penggemar, baik dari kubu tuan rumah maupun tim tamu, mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang sosok Jota. Para pemain Liverpool tampak mengenakan ban lengan hitam sebagai tanda duka cita, memperkuat pesan bahwa laga ini bukan sekadar persiapan pramusim biasa, melainkan sebuah tribut untuk seorang kolega dan rekan setim yang sangat dicintai.
Momen Gol Sarat Makna dan Selebrasi Emosional
Laga yang berakhir dengan kemenangan telak 3-0 untuk Liverpool tersebut diwarnai oleh momen-momen yang penuh makna. Gol pembuka The Reds dicetak oleh Darwin Nunez di menit ke-25. Setelah menjebol gawang Preston, Nunez langsung berlari ke arah sudut lapangan, menunjuk langit, dan kemudian mengecup ban lengan hitamnya—sebuah isyarat yang langsung dikenali sebagai penghormatan kepada Jota. Selebrasi ini mengingatkan para penggemar pada gaya khas Jota yang sering kali merayakan gol dengan ekspresi emosional dan dedikasi.
Tak lama berselang, Cody Gakpo turut menyumbangkan gol kedua bagi Liverpool sebelum babak pertama usai. Penyerang asal Belanda itu, yang kerap berinteraksi dekat dengan Jota di lapangan, juga melakukan selebrasi serupa. Ia menatap ke atas, seolah berkomunikasi dengan sosok yang telah tiada, dan merangkul rekan-rekannya dengan mata berkaca-kaca. Momen ini semakin menguatkan ikatan emosional antara para pemain dengan memori Jota.
Pelatih Liverpool, Jürgen Klopp, yang terlihat lebih pendiam dari biasanya di pinggir lapangan, kemudian memberikan komentarnya setelah pertandingan.
“Malam ini lebih dari sekadar sepak bola. Ini tentang keluarga. Diogo adalah bagian dari keluarga kami, dan kehadirannya akan selalu terasa. Cara anak-anak bermain dan merayakan hari ini menunjukkan betapa besar ia berarti bagi kami semua. Kami bermain bukan hanya untuk hasil, tetapi juga untuk mengenang spiritnya,” ujar Klopp dengan suara pelan.
Warisan Jota dan Spirit Abadi
Diogo Jota, yang dikenal dengan energi tak kenal lelah, kecerdasan taktis, dan kemampuan mencetak gol penting, telah menjadi ikon di Anfield sejak kedatangannya. Kepergiannya meninggalkan lubang besar tidak hanya di lini serang Liverpool, tetapi juga di hati para pemain, staf, dan jutaan penggemar di seluruh dunia. Pertandingan melawan Preston ini menjadi bukti nyata bagaimana warisannya akan terus hidup dan menginspirasi.
Tribut yang diberikan oleh Nunez dan Gakpo, serta seluruh tim Liverpool, menunjukkan bahwa dalam sepak bola, ikatan yang terjalin jauh melampaui batasan profesi. Ini adalah tentang persahabatan, penghormatan, dan ingatan abadi akan seseorang yang telah memberikan segalanya untuk seragam kebanggaan. Pada 13 July 2025, berita mengenai laga pramusim ini menjadi pengingat yang kuat akan dampak mendalam seorang atlet terhadap klub dan komunitasnya, bahkan setelah mereka tiada.
Laga ini bukan hanya tentang hasil akhir, melainkan tentang bagaimana sebuah tim dan komunitas bersatu dalam duka, mengubah kesedihan menjadi sebuah penghormatan yang penuh kekuatan dan harapan, melanjutkan perjalanan dengan membawa semangat dan memori Diogo Jota di setiap langkah.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda