Barcelona Mengincar Bastoni: Mimpi Pertahanan Kokoh Terganjal Realitas Keuangan Klub
Pada 16 December 2025, desas-desus mengenai ketertarikan Barcelona terhadap Alessandro Bastoni dari Inter Milan kembali mencuat ke permukaan. Bek tengah tangguh asal Italia ini dianggap sebagai profil ideal untuk memperkuat lini pertahanan Blaugrana. Namun, ambisi besar tersebut dihadapkan pada tembok kokoh yang tak kalah sulit ditembus: krisis finansial akut yang masih melilit klub Catalan.
Sumber-sumber terdekat klub mengindikasikan bahwa Bastoni berada di daftar teratas pemain incaran pelatih Xavi Hernandez. Kualitasnya sebagai bek tengah berkaki kiri yang memiliki visi bermain apik, kemampuan distribusi bola mumpuni, serta ketenangan dalam mengolah bola di area pertahanan dianggap sangat cocok dengan filosofi tiki-taka Barcelona. Pengalaman Bastoni di level tertinggi Serie A dan Liga Champions bersama Inter Milan juga menjadi nilai tambah signifikan.
Mengejar Pilar Pertahanan Idaman Xavi
Xavi Hernandez, yang terus berupaya membangun kembali kejayaan Barcelona, memandang lini belakang sebagai area krusial yang membutuhkan peremajaan dan tambahan kualitas. Dengan Gerard Pique yang sudah pensiun dan beberapa bek lainnya yang sudah menua atau rentan cedera, kehadiran Bastoni diharapkan dapat memberikan stabilitas dan kepemimpinan di jantung pertahanan untuk jangka panjang. Bakatnya dalam membaca permainan, kemampuan tekel bersih, serta keberaniannya dalam melakukan umpan progresif dari belakang menjadikannya target yang sangat diinginkan.
Keinginan Xavi untuk mendapatkan bek berkualitas tinggi seperti Bastoni sangat beralasan. Sistem permainan Barcelona yang mengandalkan penguasaan bola dan lini pertahanan tinggi memerlukan bek yang tidak hanya kuat secara fisik tetapi juga cerdas secara taktis dan cakap dalam membangun serangan dari bawah. Bastoni, yang juga mampu bermain sebagai bek sayap kiri dalam formasi tiga bek, menawarkan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan.
“Situasi keuangan Barcelona saat ini ibarat kapal besar yang berlayar di tengah badai. Setiap keputusan transfer, terutama yang melibatkan angka fantastis seperti Bastoni, harus dipertimbangkan dengan sangat matang dan realistis. Antara keinginan teknis dan kemampuan finansial, ada jurang yang sulit diseberangi.” – Seorang pengamat sepak bola Spanyol.
Jerat Finansial dan Aturan FFP La Liga
Namun, di balik angan-angan romantis tersebut, terbentang jurang keuangan yang dalam. Utang klub yang membengkak, batasan gaji ketat dari La Liga, serta aturan Financial Fair Play (FFP) UEFA yang semakin diperketat menjadi rintangan utama. Estimasi nilai transfer Bastoni yang disebut-sebut mencapai angka €60-70 juta merupakan jumlah yang hampir mustahil untuk dibayar Barcelona dalam kondisi keuangan mereka saat ini.
Meskipun sempat melakukan palancas ekonomi atau penjualan aset klub pada musim-musim sebelumnya untuk mengumpulkan dana transfer dan mendaftarkan pemain, ruang gerak Barcelona di bursa transfer saat ini sangat terbatas. Prioritas utama klub adalah menyeimbangkan neraca keuangan dan mengurangi beban gaji. Hal ini membuat Barcelona cenderung hanya bisa mendatangkan pemain dengan status bebas transfer, pinjaman dengan opsi beli, atau melalui pertukaran pemain.
Dari kubu Inter Milan, Alessandro Bastoni adalah aset berharga yang sangat dilindungi. Kontraknya baru diperpanjang dan menjadikannya bagian dari proyek jangka panjang klub. Beppe Marotta, CEO Inter, dikenal sebagai negosiator ulung yang tidak akan melepas pemain kunci kecuali dengan tawaran yang benar-benar luar biasa dan tidak bisa ditolak. Mengingat status Bastoni sebagai salah satu bek muda terbaik di Eropa dan kepentingannya bagi skuad Simone Inzaghi, Inter tidak memiliki motivasi kuat untuk menjualnya, apalagi dengan harga di bawah ekspektasi mereka.
Melihat kompleksitas situasi ini, transfer Alessandro Bastoni ke Barcelona pada jendela transfer mendatang tampaknya lebih condong ke arah mimpi daripada realitas. Barcelona kemungkinan besar harus mencari opsi yang lebih terjangkau atau menunggu hingga kondisi keuangan mereka pulih signifikan. Tantangan terbesar bagi Joan Laporta dan jajaran direksi adalah menyeimbangkan ambisi olahraga dengan kesehatan finansial klub, demi masa depan jangka panjang El Barca.
Kunjungi halaman utama kami untuk berita terbaru lainnya 👉
Beranda
